Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang
airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di
pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan
ketinggian 150--600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora,
yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang
berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya
adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.
Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma).
Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak
tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas sering
memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah
kering yang tergenang air.
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang
rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air.
Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel
telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas
berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot
0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran
atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva
ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar
sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan
habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan
bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara
18-20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu
4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan
dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama
berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan
(benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya
0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan
berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam
bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram.
Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah
berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan
mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.
Jenis-jenis Ikan Mas (Karper)
1). Ikan Mas Konsumsi
Ikan Mas Punten
Ras ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1933 di Desa Punten, Malang, Jawa Timur.
Tubuhnya relatif pendek, tetapi bagian punggungnya lebar dan tinggi.
Karena itu, bentuk badan ikan mas punten terkesan membuntak atau bulat
pendek (big belly). Perbandingan antara panjang total dan tinggi
badan adalah 2,3-2,4:1. Warna sisik hijau gelap, mata agak menonjol,
gerakan tubuhnya lambat, dan bersifat jinak.
Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya
Tidak diketahui pasti asal-usul nama ikan jenis ini, meskipun ada
pendapat bahwa ikan mas strain sinyonya ini jenis ikan hasil seleksi
yang secara taksonomi termasuk spesies Cyprinus Linneaus dan pertama
kali di temukan di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat (Khairuman dan Amri
2008). Beberapa orang menyebutkan, ikan mas ini mudah sekali bertelur
sehingga disebut sinyonya. Bentuk tubuhnya memanjang (long bodied form)
dan punggungnya lebih rendah dibandingkan dengan ikan mas punten.
Perbandingan antara panjang dan tinggi badannya sekitar 3,66:1.
Sisiknya berwarna kuning muda seperti warna kulit jeruk
sitrus. Mata ikan yang masih muda agak menonjol, kemudian berubah
menjadi sipit ketika ikan sudah mulai tua. Sifat ikan mas sinyonya lebih
jinak dibandingkan dengan ikan ras punten. Ikan mas sinyonya memiliki
kebiasaan berkumpul di permukaan air.
Fekunditas
atau jumlah telur ikan mas sinyonya 85.000—125.000 dan diameternya
0,3—1,5 mm. Induk ikan mas sinyonya jantan akan matang kelamin pertama
pada umur 8 bulan, sedangkan yang betina pada umur 18 bulan. Ikan mas
ini tahan terhadap parasit Myxosporea. Kisaran toleransi pH-nya 5,5—8,5.
Ikan Mas Taiwan
Ikan mas taiwan
memiliki bentuk badan yang memanjang dan bentuk punggung seperti busur
agak membulat. Sisiknya berwarna hijau kekuningan hingga kuning
kemerahan di tepi sirip dubur dan di bawah sirip ekor. Ikan mas taiwan
sangat responsif terhadap makanan sehingga akan saling berebut ketika
diberi pakan. Diduga nenek moyang ikan mas ini berasal dari Taiwan, kemudian diintroduksi dan dikembangkan di Indonesia.
Ikan Mas Merah
Ciri khas dari ikan mas ini adalah sisiknya yang berwarna merah
keemasan. Gerakannya aktif, tidak jinak, dan paling suka mengaduk-aduk
dasar kolam. Bentuk badannya relatif memanjang. Dibandingkan dengan ras
sinyonya, posisi punggungnya relatif lebih rendah dan tidak lancip.
Matanya agak menonjol.
Ikan Mas Majalaya
Sesuai dengan namanya, ikan mas ini berkembang pertama kali di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ukuran badannya relatif pendek dan punggungnya lebih membungkuk dan
lancip dibandingkan dengan ras ikan mas lainnya. Perbandingan antara
panjang dan tinggi tubuhnya adalah 3,2:1.
Bentuk tubuhnya semakin lancip ke arah punggung dan bentuk moncongnya
pipih. Sifat ikan mas ini relatif jinak dan biasa berenang di permukaan
air. Sisiknya berwarna hijau keabuan dan bagian tepinya berwarna lebih
gelap, kecuali di bagian bawah insang dan di bagian bawah sirip ekor
berwarna kekuningan. Semakin ke arah punggung, warna sisik ikan ini
semakin gelap.
Ikan mas majalaya memiliki keunggulan, di antaranya laju pertumbuhannya relatif cepat, tahan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila,
rasanya lezat dan gurih, dan tersebar luas di Indonesia. Fekunditas
atau jumlah telur yang dihasilkan ikan mas majalaya tergolong tinggi,
yakni 84.000—110.000 butir per kilogram induk.
Ikan Mas Yamato
Ikan mas ini kurang populer di kalangan petani ikan mas di Indonesia.
Bentuk tubuhnya memanjang. Sisiknya berwarna hijau kecokelatan. Ikan
mas ini banyak ditemukan dan dibudidayakan di Asia Timur, seperti Cina dan Jepang.
Ikan Mas Lokal
Ikan mas ini sebenarnya belum bisa digolongkan sebagai salah satu ras
atau jenis ikan mas. Meskipun demikian, ikan ini justru paling banyak
ditemukan di lapangan dan paling banyak dikenal oleh petani ikan dewasa
ini.
Bentuk tubuh dan warnanya merupakan kombinasi dari beberapa jenis
ikan mas yang sudah ada. Secara umum, bentuk tubuhnya memanjang dan
matanya tidak sipit. Kemungkinan besar ikan ini muncul akibat perkawinan
silang yang tidak terkontrol dengan jenis-jenis ikan mas lain yang ada
di masyarakat.
2). Ikan Mas Hias
Ikan Mas Kumpay
Ciri yang menonjol dari ikan mas kumpay adalah semua siripnya panjang
dan berumbai sehingga tampak indah ketika sedang bergerak. Warna
sisiknya sangat bervariasi, ada yang putih, kuning, merah, dan hijau
gelap. Bentuk badannya memanjang seperti ikan mas sinyonya.
Pertumbuhannya tergolong lambat. Kadang-kadang, ikan mas ini juga
dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi.
Ikan Mas Kancra Domas
Bentuk tubuhnya memanjang. Gerakannya mirip ikan mas taiwan, yakni
selalu aktif dan kurang jinak. Sisiknya berukuran kecil dan susunannya
tidak beraturan. Warna sisiknya bervariasi, ada yang biru, cokelat, atau
hijau. Sisik punggungnya berwarna gelap. Semakin ke arah perut,
warnanya semakin terang keperakan atau keemasan.
Ikan Mas Kaca
Ciri khas ikan ini adalah sebagian tubuhnya tidak tertutup sisik.
Bagian yang tidak tertutup sisik sepintas tampak bening, mirip kaca. Di
sepanjang gurat sisi (linea lateralis) dan di sekitar pangkal siripnya terdapat sisik berwarna putih mengilap. Sisik tersebut berukuran besar dan tidak seragam.
Ikan Mas Fancy
Bentuk tubuh ikan mas ini memanjang. Sisiknya berwarna putih, kuning,
dan merah. Pada tubuhnya terdapat totol-totol berwarna hitam. Karena
warnanya yang bermacam-macam itulah ikan mas ini disebut fancy.
Ikan Mas Koi
Ikan mas koi atau yang lebih populer disebut koi (saja) ini berasal dari Jepang.
Mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980. Bentuk badannya bulat
memanjang. Warna sisiknya beragam, ada putih, kuning, merah menyala,
hitam, atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Hobiis ikan mas umumnya menyukai ikan koi jenis bastar karena warna
dan pola totolnya yang indah dan menarik. Ikan koi disukai hobiis karena
gerakannya lambat dan cukup jinak.
Ikan koi memiliki beragam nama yang disesuaikan dengan pola dan warna tubuhnya, misalnya platinum nishikigoi, shusui nishikigoi, shusi nishikigoi, kohaku nishikigoi, dan taishusanshoku nishikigoi.
0 comments:
Post a Comment