Ikan pari dapat
dibadakan dalam dua golongan, yakni:
- Yang ekornya hanya merupakan bagian tambahan saja atau berupa cambuk.
Termasuk dalam golongan pertama yaitu
cucut biola atau panrong dan cucut gergaji. Bentuknya merupakan peralihan
antara cucut dan pari. Badannya melebar kesamping seperti pada pari tapi
ekornya mirip ekor cucut. Oleh karena itu nama populernya sering disebut cucut
meskipun sebenarnya masih tergolonga dalam ikan pari. cucut pedang atau cucut
gergaji (Pristis) mempunyai cunggur yang memanjang ke depan dan di kiri
kanannya terdapat gigi-gigi hingga bentuknya seperti gergaji. Cucut gergaji
Pristis zijsron bisa mencapai panjang 5-6m dan sepertiga bagiannya merupakan
gergajinya itu. Meskipun tampaknya menyeramkan, namun ikan cucut gergaji ini
makanannya adlah hewan-hewan kecil yang hisup di dasar. Gergajinya acap kali digunakan untuk
pertarungan antara para jantan dalam memperebutkan betina. Bila ikan ini
terperangkap masuk dalam jarring akan menimbulkan kerepotan. Ketika anaknya
dilahirkan, gergajinya masih terbungkus oleh lapisan lendir hingga melindungi
induknya dari kemungkinan terluka. Selain hidup di pantai, cucut gergaji juga
terdapat sampai ke sungai.
Golongan
kedua dengan ekor berupa cambuk, mempunyai tubuh yang lebar pipih karena sirip
dadanya yang sangat melebar. Lazim disebut ikan pari. salah satu yang sangat
umum adalah ikan pari pasir (Trygon
sephen). Pada pangkal ekornya terdapat duri berbisa yang dapat
membahayakan. Ikan ini mencari makan di dasar laut dan sering membenamkan
separuh tubuhnya ke dalam pasir hingga kehadirannya sukar terlihat. Jika
terinjak duri bisanya akan masuk kaki dan menimbulakn rasa perih yang amat
sangat.
Janis lain yang menarik antara lain pari
burung (Aetobatis narinari) dan pari
juring (Dicerobatis eregoodoo). Pari
burung bentuk umunya saperti segi tiga, pelebaran sirip dadanya ke depan tidak
sampai ke ujung kepala. Ekornya panjang seperti pecut. Lebar tubuhnya bisa
sampai 2 m. pari burung yang berenang di permukaan air menggerakkan siripnya
seperti sedang terbang mengepakkan sayap.
Pari juring (Dicerobatis eregoodoo), sirip dadanya lebar dan ujungnya tirus,
ekornya pendek. Pada kepala di depan mata ada sepasang tonjolan berbentuk
seperti daun telinga, berguna sebagai alat peraba. Kedua pasang tonjolan ini
adalah ujung-ujung depan sirip dada. Pada juring berenangnya sangat cepat,
kadang-kadang badannya terangkat beberapa meter dari permukaan air dan jatuh
kembali dengan suara “gejebur” yang
sangat keras.
0 comments:
Post a Comment