Ikan (pisces) merupakan hewan poikiloterm yang hidup
di air. Ikan disebut hewan poikiloterm karena suhu tubuhnya tidak tetap
(berdarah dingin), yaitu terpengaruh oleh suhu di sekitarnya. Tubuh ikan
terbagi atas kepala dan badan; atau kepala, badan dan ekor. Kulit (cutis)
terdiri dari dermis dan epidermis, yang pada umumnya bersisik dan berlendir.
Sisik ikan macamnya ada 4, yaitu sikloid, stenoid, plakoid, dan ganoid.
a.
Sikloid
b.
Stenoid.
c.
Plakoid.
d.
Ganoid.
Ikan memiliki titik perasa disebut dengan gurat sisi,
yang berada di sepanjang sisi tubuhnya. Fungsinya ialah untuk mengetahui arus
dan tekanan dalam air.
Rangka dalam (endoskeleton) ikan terdiri atas tulang
rawan atau tulang sejati. Ikan juga mempunyai ruas tulang belakang dan
mempunyai sepasang rahang, kecuali Agnatha (ikan tak berahang).
Sistem organ dalam tubuh ikan, meliputi:
a. Sistem
Gerak.
Alat gerak aktif ikan berupa otot bersegmen yang
disebut miotom. Ikan juga memiliki
sirip untuk berenang, siripnya ada yang berpasangan maupun tunggal. Sirip ekor
pada ikan fungsinya adalah sebagai alat kemudi. Ada tiga macam bentuk sirip
ekor ikan yaitu homoserkus (bagian atas dan bawah simetris), heteroserkus (bagian
atas lebih besar dari pada bagian bawah), dan difiserkus (bagian atas dan bawah
simetris menyatu ke satu titik). Pada sirip ikan juga terdapat tulang rangka
yang disebut radialia (jari-jari sirip).
b.
Sistem Pencernaan Makanan.
Pencernaan makanan pada ikan yaitu pencernaan makanan
sempurna. Mekanismenya sebagai berikut:
Makanan
dari mulut
↓
Laring
↓
Esofagus
↓
Usus
↓
Anus
Ikan
memiliki lidah, gigi, dan rahang (kecuali pada Agnatha). Ikan juga memiliki
hati, tetapi lambung hanya merupakan perbesaran dari usus. Pada usus ikan,
terdapat katup-katup spiralis.
c. Sistem
Pernafasan.
Ikan bernapas dengan insang yang memiliki operkulum (tutup insang) dan celah insang sebanyak 4, 5, 6, 7, atau
lebih. Gelembung renang pada ikan berisi O2, N2, CO2
dan berfungsi sebagai alat hidrostatis dan alat bantu pernafasan. Pada dipnoi (ikan paru-paru) terdapat
pneumatosista yang berfungsi sebagai paru-paru jika ikan hidup dilumpur yang
mengandung sedikit air. Antara gelembung udara dengan faring dihubungkan oleh
duktus pneumatikus.
d. Sistem
Peredaran Darah.
Peredarah
darah pada ikan yaitu peredaran darah tertutup. Jantung ikan beruang dua yaitu
sebuah serambi dan sebuah bilik (ventrikel). Darah mendapat O2 dalam
filamen-filamen insang.
e.
Sistem Ekskresi.
Ikan memiliki pronefron atau mesonefron atau ginjal. Namun pada
Agnatha tidak ada sistem porta ginjal.
f. Sistem
Indra dan Sistem Saraf.
Ikan
mempunyai lekuk hidung dengan saraf pembau, telinga dalam untuk keseimbangan,
dan mata. Ikan juga memiliki endokrin penghasil hormon. Otak terdiri dari 5
bagian dengan 10 saraf kranial.
g. Sistem
Reproduksi.
Ikan memiliki kelamin yang terpisah atau hermafrodit.
Fertilisasinya terjadi secara internal atau eksternal. Ikan betina memiliki
sepasang ovarium dan sepasang oviduk, ovipar, atau vivipar.
Ikan diklasifikasikan menjadi 3, yaitu kelas Agnatha (ikan tidak
berahang), kelas Chondrichtyes (ikan bertulang rawan), dan kelas Osteichthyes
(ikan bertulang sejati). Berikut adalah penjabarannya:
a.
Kelas Agnatha (ikan tidak berahang), memiliki
ciri-ciri:
1) Tidak
mempunyai rahang.
2) Mulut
berbentuk lingkaran, gigi dari zat tanduk, dan mempunyai lidah.
3) Kulit
tidak bersisik.
4) Rangka
dari tulang rawan.
5) Jantung
beruang dua.
6) Hidup
di laut.
7) Bernapas
dengan insang.
8) Merupakan
parasit pada ikan besar.
9) Dapat
memakan daging hospesnya hingga tinggal kulit dan tulangnya.
10) Pencernaan
makanan berupa pipa lurus, mempunyai anus, tanpa kloaka.
11) Banyak
terdapat di Eropa dan Amerika Utara. Di Indonesia tidak ada Agnatha
Contoh:
b.
Kelas Chondrichtyes (ikan bertulang rawan),
memiliki cir-ciri:
1) Kerangka
dalam (Endoskeleton) terbuat dari tulang rawan.
2) Kulit
bersisik plakoid (seperti kait mengarah ke belakang tubuh, sehingga baru teraba
kasar kalau arahnya dari ekor ke kepala) dan berlendir.
3) Mulut
dan lubang hidung terletak di bagian ventral (arah perut).
4) Mempunyai
lidah dan rahang.
5) Hidup
di laut.
6) Bernapas
dengan insang. Celah insang ada 5-7 pasang.
7) Mempunyai
dua pasang sirip dan sirip ekor yang pada umumnya sirip ekor tak simetris/ heteroserkus (bagian atas lebih besar
dari pada bagian bawah).
8) Terdapat kloaka, tidak ada pneumatosista.
9)
Pembuahan di dalam tubuh.
Contoh:
a)
Squalus sp (ikan hiu/ cucut), sirip ekor berfungsi untuk memeluk hiu betina ketika kawin, disebut alat klasper.
Squalus sp (ikan hiu/ cucut), sirip ekor berfungsi untuk memeluk hiu betina ketika kawin, disebut alat klasper.
c.
Kelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati),
memiliki ciri-ciri:
1) .Kerangka
dari tulang sejati/ tulang keras.
2) .Mulut
berahang, bergigi dan berlidah.
3) Bernapas
dengan insang. Insang dilindungi tutup insang (operkulum) di kiri kanan kepala.
4) Kulit
berlendir dan bersisik. Sisik tipe sikloid, stenoid atau ganoid.
5) Sirip
ekor simetris.
6) Jantung
beruang dua.
7) Darah
berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit.
8) Ikan
ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis.
9) Mempunyai
hati yang berkantong empedu.
10) Lambung
dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas
adanya pankreas.
11) Terdapat
gelembung renang.
12) Mempunyai
gurat sisi.
13) Mempunyai
indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semiserkuler dan memiliki otolit
untuk keseimbangan.
14) Hidup
di laut, rawa-rawa, atau air tawar.
15) Pembuahan
di luar tubuh
Contoh:
b)
Ikan Lele (Ameiurus melas).
c)
Belut (Anguilla sp).
f)
Salmon (Onchorhynchus sp).
g)
Sarden (Sardinops caerulea).
i)
Ikan tuna (Scomber scombrus).
0 comments:
Post a Comment